Rabu, 24 September 2008


Tiga Gunung Memeluk Rembulan

Kalimat di atas adalah teka-teki yang diberikan Suhu Subur Rahardjo (Pendiri Pergurun Silat Bangau Putih) kepada anak-anak Bengkel Teater Rendra. Apa arti kata ini? Selama berpuluh tahun seakan dalam keseharian menggoda saya. saya mendengar teka-teki ini sekitar tahun 1982, ketika saya memulai debut saya bekerja di Penerbit P. T. Gramedia. Di perusahaan itu saya memilih olah raga Bangau Putih bersama teman-teman wartawan Kompas dan teman-teman dari Percetakan Gramedia. Lalu saya sering mewancarai Rendra yang saat itu berkantor di daerah Pancoran Barat.

Delapan tahun kemudian, tepatnya tahun 1990, saya meretas jalan menuju kembali ke aras natural saya, pada Wedhatama. Bahwa sebagai orang Jawa, saya merasa ada tarikan untuk kembali ke ajaran Jawa yang digubah oleh Mangkunegara IV dan bertajuk Wedhatama.

Sebelumnya saya adalah Katolik yang sangat puritan. Padahal asal natur saya adalah Pesantren tauhid Jawa. Juga ketika saya bertemu dengan Guru Zen, saya mendapatkan pencerahan sebanyak 2 (dua) kali, dan itu yang membuat saya diinisiasi.

Selama masa-masa kecil di Pesantren Tauhid Jawa yang adalah milik ayah saya sendiri, membuat saya secara otodidak mempelajari tasauf. Hal itu tidaklah sulit karena dalam Pesantren Tauhid Jawa memang sarat dengan tradisi mengkaji Islam secara sufistik. Maka ketika pada tahun 1999 saya sering diundang ke Paguyuban Kidang Kencana yang berada di Cikidang dekat arung jeram sebelum Cibadak, saya ditempatkan sebagai konsultan yang bertugas memberikan asupan dalam bidang manajemen organisasi. Dan setelah 3 tahun barulah saya diinisiasi memeluk Islam secara ideologis, secara ilmiah dan secara historis.

Pasca saya diinisiasi untuk masuk kedalam komunitas Kidang Kencana yang memang kegiatannya mempelajari Islam melalui jalan tasauf seraya membangun organisasi yang sifatnya enterprise, saya tak disengaja melangkahkan kaki ke Fatmawati dimana di sana terdapat sebuah perkumpulan persaudaraan kejiwaan Susila Budi Dharma. Maka pada 5 Desember 1999, sayapun terinisiasi untuk mulai Latihan Kejiwaan.

Disinilah saya mulai memahamimakna teka-teki yang dilontarkan oleh Suhu Subur Rahardjo. Bahwa 3 gunung merupakan 3 keyakinan yang saya peluk lewat puncak pemahaman secara intelektual: Katolik, Zen, dan Islam. Subud adalah Rembulan itu sendiri yang merupakan sebuah simbol jiwa laki-laki, yaitu jiwa para penempuh jalan spiritual.

Hakikat ini sepertinya masih harus saya pecahkan agar bisa menjadi sebuah wacana yang lebih gamblang.

Tidak ada komentar: